Bachrul ulum

Dia adalah warna dalam jiwa Hangat, lembut, dan tegas saat ada terselip kesalahan Dia adalah arah dalam pandangan Tajam tatap matanya, memancarkan wibawa seorang kesatria Dia kendarai waktu Membagi untuk kebahagiaan semua Menghapus tangis dan pilu Hingga kini diusianya yang rentan Dia bagaikan air yang tenang dalam telaga Kami bercermin padanya Belajar dari cara dia menggapai sebuah mimpi Dan menyebar bahagia Untuk mu Semoga semua doa-doa tentang keindahan Menjadi doa yang terkabul Dari orang yang selalu bercermin pada mu.

Untuk sebuah nama yang berdetak nama-Mu bersama dengan nadi ku Hati ini tergerak untuk mencintainya, menjaganya, dan membuatnya bahagia Tapi, kesadaran ini membuat dilema hati yang sedang merajut kisah dengannya Haruskah ku pergi, menjauh, dan menghilang darinya..? Banyak tanya yang tak mampu terjawab oleh ku dan dirinya Diam dan termangu selalu menyelimuti jawaban dari semua pertanyaan itu Hingga akhirnya tak ada satu kata pun yang terucap sebagai jalan keluar dari kisah ini Demi sebuah nama yang mengalir nama-Mu bersama dengan darah ku Kisah yang tak pernah diduga dan menjadi nyata Hati yang telah tertanam cinta Rindu yang tak dapat ditutupi Ku sadari bahwa terlalu sulit untuk   Aku dan Dia bersatu Karena kami berbeda Dia berada pada apa yang dia yakini Dan aku berada pada-Mu yang ku imani Namun, salahkah jika ku berharap Sebuah akhir yang indah untuk kisah ini..? 17-April-2016  

Kami hadir dengan ketulusan jiwa Kami berkumpul dengan tekad Meski banyak mata yang memandang sinis kami Akan kami ubah gemuruh di dada menjadi percik api semangat Kami tak gentar Kami tak akan mundur Karena kami bersama dan terikat dalam satu garis lintang Garis yang menghubungkan dari masa ke masa Menerobos ruang waktu, melintasi zaman Aku,, Kamu,, Kalian.. Dikemas dalam satu nama besar Hingga menjadi kami …!! Dan kami berdiri Diatas lascar mahasiswa Satu visi, satu misi Untuk mendobrak kebodohan. Hidup mahasiswa…. 7-04-2016

Aku sampah Menyebar kepelosok negeri Terbawa tangan-tangan malas Yang mencampakan ku bukan pada tempatnya Aku sampah Terombang-ambing Di jalan, got, sungai Bahkan ditengah laut lepas Aku sampah Dicaci, dimaki Disalahkan dan tersalahkan Disaat ada yang terserang penyakit atau tertimpa bencana Mengapa…?? Kenapa..?? Apa… semua ini salah ku…?? SAMPAH….!!! Mereka yang tidak memperdulikan ku Mereka yang membuang ku sembarangan Mereka yang mengotori lungkungan Yaa… mereka… mereka.. mereka yang malas Aku mnejadi kejam Aku menjadi jahat Karena aku berserakan dimana-mana Buka mata mereka, aku gudang penyakit Akan ku sendat nafas Akan ku lahirkan jentik-jentik nyamuk Akan ku datangkan milliaran lalat Haa.. haa.. haa.. mereka akan mati perlahan Itu semua… Karena ketidakpedulian mereka Karena kemalasan mereka Hingga merubah ku menjadi ancaman Lempar aku Buanglah aku Ketempat…. SAMPAH….!!!

Untuk kamu yang membayangi hati ini Sungguh… Tak ada yang dapat aku katakan saat menatap matamu.. Pikiran ku kacau, Jantung ku berdebar kencang Untuk kamu yang selalu menyelimuti hati ini Sungguh… Hilang semua gundah dan takut ku saat bersamamu Kamu ciptakan ketenangan, berbagi tawa, canda, ceria kita bersama Untuk kamu yang selalu melengkapi  hati ini Sungguh… Tertutup semua ruang-ruang kosong hati ku Karena mu Untuk kamu yang selalu membayangi, menyelimuti, melengkapi hati ini Aku ingin jalani hari demi hari bersama mu Tidak untuk hari ini, esok, atau lusa Namun, untuk selamanya.

Ku ayunkan pena Diatas lembaran-lembaran kertas kosong Berharap mampu mengobati rasa rindu yang terpendam bertahun-tahun Rasa rindu yang hanya satu, untuk mu yang pernah singgah Kau memang kenangan ku Kau pun masalalu ku Tapi, sampai pada saat ini Semua tentang mu masih tersusun rapih di dinding-dinding ingatan ku Ucap mu yang masih ku ingat Dalam lemah sakit mu Kau berkata: “ka.. na ingin kamu seperti fahri, jagalah kesucian mu untuk na ka” Kau ucapkan bait-bait itu Dengan berselimut air mata Kini, mungkin engkau telah bahagia Bersama seorang lelaki yang kau jadikan imam mu itu Dan ku dengar kau telah dikaruniahi seorang anak laki-laki Betapa bahagianya dirimu Saran ku satu Tak perlu kau menengok kebelakang Karena, saat kau melihat jauh kebelakang Kau akan melihat ku dalam jeratan cintamu yang masih tertanam di hati ku Hati yang tak pernah lekang oleh waktu Hati yang menyimpan rasa kecewa dengan berharap kelak menjadi inda...